Selasa, 07 September 2010

Do’a Seorang Ibu, ‘.....aku malu.....dengan imajinasiku do’a-ku sendiri’

orang umumnya suka banget berdoa yang kaya gini...


kini kita lihat tabir dibalik doa kita..fufufuuu *sadiss*


Doa yang kupanjatkan ketika aku masih gadis: “Ya Alloh beri aku calon suami yang baik, yang sholih. Beri aku suami yang dapat kujadikan imam dalam keluargaku.” Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah: “Ya Alloh beri aku anak yang sholih dan sholihah, agar mereka dapat mendoakanku ketika nanti aku mati dan menjadi salah satu amalanku yang tidak pernah putus.” Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku lahir: “Ya Alloh beri aku kesempatan menyekolahkan mereka di sekolah Islami yang baik meskipun mahal, beri aku rizki untuk itu ya Alloh….”


Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku sudah mulai sekolah: “Ya Alloh….. jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral Islami, agar dia bisa khatam Al Quran pada usia muda.” Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku sudah beranjak remaja: “Ya Alloh jadikan anakku bukan pengikut arus modernisasi yg mengkhawatirkanku. Ya Alloh aku tidak ingin ia mengumbar auratnya, karena dia ibarat buah yang sedang ranum.”


Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku menjadi dewasa: “Ya Alloh entengkan jodohnya, berilah jodoh yang sholih pada mereka, yang bibit, bebet, bobotnya baik dan sesuai setara dengan keluarga kami.” Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikah: “Ya Alloh jangan kau putuskan tali ibu & anak ini, aku takut kehilangan perhatiannya dan takut kehilangan dia karena dia akan ikut suaminya.”


Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan: “Ya Alloh mudah-mudahan cucuku lahir dengan selamat. Aku inginkan nama pemberianku pada cucuku, karena aku ingin memanjangkan teritoria wibawaku sebagai ibu dari ibunya cucuku.”
Ketika kupanjatkan doa-doa itu, aku membayangkan Alloh tersenyum dan berkata…. : “Engkau ingin suami yang baik dan sholih sudahkah engkau sendiri baik dan sholihah?, Engkau ingin suamimu jadi imam, akankah engkau jadi makmum yang baik?”
“Engkau ingin anak yang sholihah, sudahkah itu ada padamu dan pada suamimu. Jangan egois begitu…… .. masak engkau ingin anak yang sholihah hanya karena engkau ingin mereka mendoakanmu. …tentu mereka menjadi sholihah utama karena-Ku, karena aturan yang mereka ikuti haruslah aturan-Ku.”

“Engkau ingin menyekolahkan anakmu di sekolah Islam, karena apa?…… prestige? …….. atau….mode? ….atau engkau tidak mau direpotkan dengan mendidik Islam padanya? engkau juga harus belajar, engkau juga harus bermoral Islami, engkau juga harus membaca Al Quran dan berusaha mengkhatamkannya. ”

“Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya dengan mengumbar aurat, kalau engkau sebagai ibunya jengah untuk menutup aurat? Sementara engkau tahu Aku wajibkan itu untuk keselamatan dan kehormatan umat-Ku.”
“Engkau bicara bibit, bebet, bobot untuk calon menantumu, seolah engkau tidak percaya ayat 3 & 26 surat An Nuur dalam Al Quran-Ku. Percayalah kalau anakmu adalah anak yang sholihah maka yang sepadanlah yang dia akan dapatkan.”
“Engkau hanya mengandung, melahirkan dan menyusui anakmu. Aku yang memiliki dia saja, Aku bebaskan dia dengan kehendaknya. Aku tetap mencintainya, meskipun dia berpaling dari-Ku, bahkan ketika dia melupakan-Ku. Aku tetap mencintainya. .. ”
“Anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah dari anakmu, berilah kebebasan untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi amanahnya.” Lantas…… aku malu…… dengan imajinasi do’a-ku sendiri…. Aku malu akan tuntutanku kepada-NYA.. …Astaghfirullah hal adziim.....Maafkan aku ya Alloh……

kisah dikirim oleh Robert Xu Jiantou wartaislam 
http://www.babinrohis-nakertrans.org/content/view/454/66/

0 komentar:

Posting Komentar